middle ad

Apa Itu Dan Bagaimana Cara Kerja Kapasitor



Kapasitor Pada Rangkaian

Kapasitor atau Capacitor merupakan salah satu komponen elektronika pasif yang paling dasar dan paling sering digunakan dalam rangkaian elektronika. Komponen yang sering disebut juga dengan Kondensator (Condensator) ini dapat menyimpan muatan listrik dalam waktu sementara sehingga sering digunakan sebagai penggeser fasa dan juga sebagai filter (penyaring) dalam pencatu daya. Kapasitor juga memiliki sifat melewatkan arus AC (arus bolak-balik) dan menghambat arus DC (arus searah). Kemampuan penyimpanan muatan listrik Kapasitor ini disebut dengan Kapasitansi dengan satuannya adalah Farad (F).


Sejarah Kapasitor
Sejarah penemuan kapasitor sangat bervariasi, tergantung pada siapa Anda bertanya. Ada catatan yang menunjukkan seorang ilmuwan Jerman bernama Georg von Kleist Ewald menemukan kapasitor pada bulan November 1745. Beberapa bulan kemudian Pieter van Musschenbroek, seorang profesor Belanda di Universitas Leyden datang dengan perangkat yang sangat mirip dalam bentuk botol Leyden, yang umumnya diakui sebagai kapasitor pertama. Karena Kleist tidak memiliki rekaman dan catatan rinci, maupun karena ketenaran rekan Belandanya (Musschenbroek), dia sering diabaikan sebagai kontributor evolusi kapasitor. Namun, selama bertahun-tahun, keduanya telah diberi kredit yang sama seperti yang telah ditetapkan bahwa penelitian mereka adalah independen satu sama lain dan hanya sebuah kebetulan ilmiah.



Apa itu Kapasitor ?
Kapasitor merupakan perangkat di mana sifat elektrik utamanya adalah kapasitansi, yaitu kemampuan untuk menyimpan muatan listrik. Kapasitor umumnya terdiri dari dua piring (konduktor seperti piring logam atau foil) dipisahkan satu sama lain oleh isolator, atau dielektrik, dengan masing-masing piring terhubung ke terminal.


Secara teori, dielektrik dapat berupa zat non-konduktif. Namun, untuk aplikasi praktis, material khusus yang digunakan adalah yang paling sesuai dengan fungsi kapasitor. Mika, keramik, selulosa, porselen, Mylar, Teflon, dan bahkan udara adalah beberapa bahan non-konduktif yang digunakan. Bahan dielektrik menentukan jenis kapasitor tersebut dan untuk apa penggunaannya yang paling cocok. Tergantung pada ukuran dan jenis dielektrik, beberapa kapasitor lebih baik untuk penggunaan pada frekuensi tinggi, sedangkan beberapa yang lain lebih baik untuk aplikasi pada tegangan tinggi.

Kapasitor dapat diproduksi untuk keperluan tujuan apapun, dari yang terkecil seperti kapasitor plastik di kalkulator Anda, sampai kapasitor ultra yang dapat memberi daya untuk bis komuter. NASA menggunakan kapasitor kaca untuk membantu membangun sirkuit pesawat ulang-alik dan membantu menyebarkan pesawat antariksa.





Cara Kerja Kapasitor. 

Cara kerja kapasitor sangat terkait dengan kemampuan sebuah kapasitor untuk menyimpan muatan listrik yang berguna dalam mengendalikan aliran arus listrik.



Dalam sebuah sirkuit elektronik, bila Anda menghubungkan kapasitor ke baterai, inilah yang terjadi :

  • Pelat pada kapasitor yang melekat pada terminal negatif baterai menerima elektron yang diproduksi baterai.
  • Pelat pada kapasitor yang menempel ke terminal positif baterai kehilangan elektron ke baterai.

Setelah kapasitor di-charge, kapasitor memiliki tegangan yang sama seperti baterai (1,5 volt pada baterai berarti 1,5 volt pada kapasitor). Untuk kapasitor kecil, memiliki kapasitas kecil. Tapi untuk kapasitor besar, dapat menyimpan cukup banyak muatan listrik. Anda dapat menemukan kapasitor sebesar kaleng soda yang dapat menyimpan muatan listrik cukup untuk menyalakan lampu senter selama satu menit atau lebih.



Setelah kita mengetahui bagaimana cara kerja kapasitor, berikut ini adalah beberapa jenis kapasitor dan bagaimana mereka digunakan:



Kapasitor Udara:  Sering digunakan dalam rangkaian radio tuning.

Kapasitor mika terdiri dari lapisan alternatif dari mika dan aluminium foil dalam kantung plastik. Dengan begitu kapasitor tersusun rapat, tahan lama, dan stabil, kapasitor jenis ini digunakan dalam pekerjaan presisi.

Kapasitor minyak atau cairan dielektrik terdiri dari pelat logam keras yang direndam dalam minyak atau cairan isolator lain. Seluruh unit disegel dalam wadah tahan bocor.
Kapasitor Kaca. Baik untuk aplikasi tegangan tinggi.

Kapasitor keramik. Kapasitor jenis ini adalah silinder berongga dari bahan keramik, membentuk isolator, lempeng-lempengnya meruapakan film tipis dari logam yang diletakkan di atas permukaan bagian dalam dan luar dari silinder. Jenis lain adalah blok yang berisi banyak piring yang disisipkan dengan bahan keramik. 

Kapasitor kertas. Dua foil logam yang dipisahkan oleh sebuah lapisan kertas atau film poliester. Lapisan lain kertas atau film ditempatkan di bagian luar salah satu bagian dari foil. Lapisan ini digulung, kemudian diresapi dengan minyak, dan disegel di dalam wadah kedap udara. Kapasitor kertas ini banyak digunakan.

Kapasitor elektrolit. Salah satu konduktor terdiri dari logam -biasanya tantalum atau aluminium- yang diselimuti oleh lapisan oksida tipis. Lapisan oksida berfungsi sebagai isolator yang memisahkan logam dari elektrolit atau konduktor non logam lainnya. 





Similar Videos